Saat kekosongan mampu menghilang dalam mimpi
Deraiannya membasahi bumi kemudian kaku
dan jantung pun seakan berhenti berdenyut
Bahkan selimut pun tak mampu menyekat air mata
Saat dingin menusuk hingga ke tulang belulang ku
Terlihat secebis sinar dalam senyum yang kaku
Esak tangisku semakin laju, semakin kemuncak
Pada hati yang menciptakan sebuah keraguan
Sekilas ku melihat, semua begitu menjanjikan
Namun keinsafan daun luruh berkata lain
Ingat, sebuah keindahan sejati yang pernah kau dapat dulu
Saat tubuh bergetar, saat jiwa menyesal lalu bersujud
Ya Allah! Ampunkan segala kesalahan ku
Bimbinglah aku di jalan mu
Aku rindu pada mu
Saat dalam renungku, seraya berdoa....
Benarkah air mata keinsafan itu yang datang...
Hingga ku terkulai dan lemas di pangkuannya...
Untuk meninggalkan sebuah kenangan hitam
Saat langkah itu membawa kepastian
Air mata keraguaan menghilang pergi
Keinsafan daun luruh akan membawa keindahan
Dan pertemuan itu akan menjadi kebahagian
Seiring waktu berjalan bersama air mata keinsafan
Dengan cinta menjelang pertemuan...
Sunday, December 23, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)